terdiamku di sudut sunyi
terpaku mengikuti alunan mimpi
dawai ranting gersang menyibak hati
menoreh luka yang tiada terperi
ku coba meghela nafas ini
agar derita dalam hati segera pergi
tinggalkan aku sendiri dalam sepi
melayang dalam mimpi yang takpernah didapati
duhai sang sukma yang terluka
apakah kau mampu sembuhkan smua duka
atau hanya tersenyum tuk menghibur lara
mengapa derita slalu sesakkan dada?
wahai sang penguasa waktu
apakah kau ada disitu
terlelap dalam singgasana biru
hanya melihatku termenung lesu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar